Tuesday, April 05, 2016

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hari ini Selasa 4 April 2016, tepatnya jam 09:55 WIB.

Sudah sangat lama,bahkan hampir terlupakan dengan tampek baraja manulih ini.

Tahukah mengapa saya tiba-tiba teringat blog ini???

Aktifitas kerja hari ini, setelah berbenah jilbab saya menemui boss saya, Erry sudah ada di ruang kerjanya.

Seperti biasa dia memang selalu bercerita, kali ini ceritanya tentang keluarga besarnya. Tepatnya tante & omnya yang mempunyai masalah rumah tangga. Sampai ke kebiasaan eyangnya selalu menulis kegiatan hariannya dalam sebuah buku & membaca.

Menulis setiap aktifitasnya dalam sebuah buku, itu berarti beliau selalu membiasakan ingatannya untuk selalu bekerja walau sudah tua. Itu berarti mencegah kepikunan.

Salah satu impian jika Allah berkenan melebihkan usia saya dari orang lainnya kelak. Usia ini ingin digunakan untuk orang banyak (bermanfaat), paling tidak bisa mengurus diri sendiri tidak menyusahkan orang lain & paling terpenting menghabiskan bonus usia tersebut untuk Allah.

Korelasinya dengan impian saya dan aktifitas eyangnya Erry adalah menjalani salah satu kebiasaan setiap hari  menulis & membaca agar otakselalu bekerja tidak menjadi pikun.

Sekian tulisan hari ini.



Friday, October 10, 2014

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Mulai lagi baraja manulih, Bismillah.

Friday, October 24, 2008

Hi...I'm Back

Masya Allah lama kalee ga nongol-nongol neh oret-oretan kemana aja neng???....

Dari lajang sampe udah jadi nyonyah....

Monday, November 13, 2006

Alhamdulillah...ga panik



Seperti biasa mikrolet 6A jurusan Gandaria - KP Melayu mulai jalan ketika semua bangku terisi, Alhamdulillah saya tidak harus menunggu lama agar bangku terisi penuh.
Para penumpang rute "special lewat tol" wajahnya sudah tidak asing lagi bagiku, walau tidak setiap hari naik angkutan ini, mereka rata-rata adalah karyawan & mahasiswa.
Untuk seorang seperti saya yang bekerja di tempat yang melewati jalan-jalan macet merupakan suatu penghematan waktu bila naik 6A special. Penggilingan-Pasar Rebo bila di tempuh dengan trayek bis umum biasa akan memakan waktu rata-rata dua jam di pagi hari walau masih dalam satu wilayah Jakarta Timur.
Memang sih akan keluar biaya tambahan, angkot mulai masuk tol dari pintu tol Pedati keluar di Pasar Rebo dikenakan biaya Rp. 4.000. Perbedaan total biaya reguler & special Rp. 3.500,-, Semua itu demi memangkas waktu sekitar 1 jam.
Mobil melaju dengan tenang, kebanyakan ibu-ibu karyawan penumpangnya. Si abang supir langsung mengambil lajur kanan lajur cepat begitu memasuki jalan tol. Berapa banyak pihak mirkrolet 06A harus membayar ke pihak bersangkutan untuk memuluskan jalannya rute special pagi 06A? tumben kepikiran.....sambil berdzikir dalam hati kunikmati perjalanan kali ini dengan melihat-lihat sekitar dan angkotpun berjalan dengan mulus.
Biasanya selama diperjalanan ada saja yangku lakukan ntah membaca, mendengarkan sesuatu atau sekedar melihat-lihat keadaan disekitar sampai dengan tidur...he he he sangkin lamanya tu.
Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu yang keras diiringin dengan suara ibu-ibu yang mulai berteriak-berteriak.....ban pecahhhhhhh.....PANIK!
Alhamdulillah selama perjalanan melewati jalan tol & sayapun berdoa agar tidak kena kecelakaan selama di jalan tol, sering mendengar & menyaksikan tentang hal-hal kecelakan selama di jalan tol....semuanya menyeramkan.
Kali ini mungkin Allah berkehendak lain batinku pasrah sambil tetap berdzikir bersiap menerima keadaan terburuk selanjutnya dan terasa dengan kuat angkot itu terombang ambing, si abang sopir tengah berupaya menguasai stir....Alhamdulillah saya tidak panik sedikitpun tapi suara ibu-ibu itu yang membuat suasana semakin mencekam.
Kiri ke kanan....angkot oleng dalam kecepatan tinggi...ibu berkacamata di sebelah pintu tampak paling panik, bapak berkumis yang duduk di pojok bangku cadangan berteriak agar ibu-ibu itu tidak panik...lumayan mulai mereda, si abang sopirpun mulai dapat mengendalikan angkot itu.
Alhamdulillah jarak kendaraan jauh dengan yang lainnya dan sopirpun sigap mengantisipasi keadaan ini.
Tenang bu kata si abang supir kalau ibu berteriak-teriak seperti itu saya juga jadi gugup, Sekarang saya akan pasang ban serap tolong ibu-ibu menunggu sebentar pintanya. Penumpang keluar untuk mempermudah pemasangan ban serap itu.
Jam menunjukkan pukul 7.45 WIB, wah pagi yang menegangkan..fuihhh.
Ternyata ban yang pecah itu tepat di tempat dudukku sebelah kanan belakang. yah..bisa di duga ban udah gundul & ban serapnyapun gundul pula....Angkot..angkot.
Alhamdulillah semua telah teratasi dan saya sampai dengan selamat di kantor pagi ini.

Wednesday, September 27, 2006

Cah Sawi Tahu Sosis Ayam

Bosan dan jarangnya bertemu dengan sayur yang fresh baru di masak mengilhami diriku buat makanan yang all in one. Apalagi anak kost, sepertinya kudu nrimo dgn masakan para penjual makanan, selain hemat juga sich.

Ramadhan sepertinya kita sedikit melupakan menu yang terdiri dari sayur mayur. Kita lebih konsen dengan makanan pembuka yang cenderung manis, enak juga sih. Kemarin turun ke bawah sehabis jam kerja (kebetulan ada supermarket) cari- cari inspirasi buat menu sehat.

Sambil ingat-ingat bumbu apa aja yang masih ada di kostan, pilah pilih sayur ternyata mahal-mahal...hiks. Brokoli yang mengandung oksidan tinggi itu sudah berapa kali di pegang tp koq ga sesuai budget nih, akhirnya terambil sawi hijau..ehm segar sekali. Beralih ke rak tahu trus pegang tofu, koq ga sesuai lagi dengan budgetnya...halah niat bikin ga sih.Dari penjajakan terpilihlan kandidat barang murah & mudah di olah tapi mau diapin yah?.....bigung.

Waktu terus berlalu antrian dah panjang di kasir segera ngacir bawa blanjaan, lumayan bisa buat iftor & saur. Tidak lupa menu sehat yang lain yaitu buah juga di beli..he he yang murahan di sepanjang trotoar jalan Pasar Rebo. Lebih serunya lagi musim mangga..I luv manggo so much.

Dari hasil hunting diatas adalah:
  • Tahu besar 1 buah
  • Sosis ayam 6 buah
  • Sawi hijau 1 ikat sedang
  • Telur ayam 2 butir
  • Margarin
Bahan yang tersedia di kost:
  • Bawang putih 4 siung kecil
  • Bawang meran 3 siung
  • Cabe rawit secukupnya (klo ada merica bubuk lebih enak)
  • Bumbu penyedap secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Kecap manis secukupnya
Cara memasak:
  • Siapkan bahan-bahan dan potong sesuai kehendak
  • Panaskan margarin pada wadah dgn api sedang, tumis bawang putih 7 bawang merah sampai harum
  • Masukkan tahu & sosis secara berbarengan aduk-aduk tunggu berapa saat sampai tergoreng
  • Masukkan sawi, caberawit, garam, bumbu penyedap & kecap
  • Terakhir masukkan telur aduk sampai telur matang.
  • Siap di santap selagi hangat
Resep untuk 2 porsi

Kira-kira waktu 1/2 jam buat menyiapkan dari memotong sampai menumis cah tahu sosis ini.
Semua bahan bisa dikombinasikan dengan yang lain atau ditambahkan bahan penyedap lain seperti (saus tiram & sejenisnya).

Rasanya .....? ha ha lumayan dech, apa karena laper yah ....hi hi hi tapi kata temen kost lumayan sich (ga tau deh klo yg lain) :P
Alhamdulillah bisa juga makan makanan fresh & cheap one "cah sawi tahu sosis ayam". Satu lagi soal bersihnya terjamin. Walaupun rasanya rasanya ga seperti masakan my mommy & resto.

Saturday, September 16, 2006

Macet itu Peluang


Jam 8.10 baru keluar dari kelas talaqi,harus segera ke terminal K. Rambutan.
Alhamdulillah...langsung ada metro 53, ngasi kode sama abang kondektur buat menunggu diriku menyebrang jalan, cepat kata abang kondektur memanggilku. Rupanya ada bis yang sama di depan, pantesan lirihku.

Adem yang kurasa pertama ketika masuk ke patas AC 73, bis ini akan membawaku ke Budi Luhur. Cepat melesat ketika memasuki jalan tol TB Simatupang, andaikata semuanya begini jalan ini, pasti aku tidakakan ambil keputusan buat ngekost.

Suatu perjalanan yang ane lalui di suatu hari yang panas.

Muacett berarti ada waktu luang buat melakukan suatu itu hal yang sudah tersave dalam memory otakku setiap kali melewati jalan di kota jakarta ini. Selogan itu terpikir pikirkan untuk mengatasi setiap kebosanan yang dilalui selama kemacetan, tentunya selogan itu harus tidak bisa diterapkan pada semua kondisi.

Banyak hal yang bisa dilakukan saat macet itu, macet itu peluang buat melakukan suatu hal. Biasanya tas ini sudah dipersiapkan untuk kondisi macet. Mulai dari aktifitas baca segala hal, mendengar, menghafal, berbicara dengan teman sebelah sampai ke jurus pamungkas terakhir yaitu mengistirahatkan tubuh atau bahasa kerennya tidur.

Monday, August 28, 2006

Hindari Balita dan Anak Kita Dari Kekerasan Seksual

Pertama membaca artikel yang dikemas dalam bentuk ringkas ini saya sangat tertarik dimana di dalamnya terdapat tips yang sangat berguna dapat segera diterapkan guna meminimalisir kekerasan seksual dalam hal ini objeknya adalah anak-anak. Memulai dengan memberi pengertian kepada orang di sekeliling kita termasuk anak akan pentingnya & bagaimana menyiasati hal tersebut.

Suatu hal yang membuat saya miris sekali adalah pelaku-pelaku kekerasan seksual tersebut justru masih berada di sekitar lingkungan keluarga sendiri (seperti ayah, paman, dll) dan bila di lihat dari segi usia pelaku tersebut masih dalam katagori belum dewasa. Semua kita mengetaui hal tersebut bersumber dari informasi-informasi yang berseliwiran di depan mata kita dalam segala bentuk.

Semoga sedikit informasi ini berguna untk kita semua terutama yang memiliki balita & anak .

Hindari Balita dan Anak Kita Dari Kekerasan Seksual

Hampir setiap hari kita membaca, mendengar dan menonton berita tentang kekerasan seksual dan perkosaan terhadap anak dan balita.

Laporan dari Pusat Konsultasi Terpadu RSCM melaporkan bahwa jumlah kasus anak yang dirujuk untuk memperoleh konseling karena perkosaan dan incest (hubungan kelamin antar anggota keluarga) meningkat 100% tahun ini. Sekurangnya ada kasus dalam setiap satu hari.

Salah satu stasiun TV swasta beberapa waktu yang lalu meyiarkan berita tentang seorang ibu muda yang menangisi nasib gadis kecilnya yang berusia empat tahun. “Anak saya mengeluh sakit kalau pipis, lalu saya periksa dan…saya lihat..eh kemaluannya berdarah. Saya tanya apa yang terjadi..Ya Allah!..saya tidak menyangka anak saya “digituin”!, ujarnya lirih dan penjelasan berikutnya tenggelam dalam tangis yang perih.

Hati siapa yang tidak ikut perih mendengarkan kesaksian ibu yang berasal dari desa di Jawa Tengah itu, dan ternyata pelakunya adalah anak tetangga yang baru duduk di bangku SMP!

Stasiun TV lainnya menyiarkan pula rekontruksi perkosaan anak balita yang dilakukan sangat terencana oleh tetangganya juga murid SD kelas V dan VI dan seorang siswa SMP.

Sekarang ini apakah kita tinggal dikota ataukah didesa, keluarga berpunya atau yang hidupnya pas pasan, semua kita sekarang ini dihadapkan pada suatu “bencana besar” yang mengancam: kenyamanan, keselamatan fisik, jiwa dan keimanan anak-anak kita. Mereka dengan mudah bias menjadi korban kekerasan seksual dan perkosaan!

Mengapa semua ini terjadi?

Kekerasan seksual ini bias terjadi karena dua hal:

1. Tidak bisa di pungkiri bahwa kita semua tak mampu membendung arus informasi tentang pornografi yang melanda kehidupan kita baik melalui media cetak maupun elektronik dalam bentuk: berita, sinetron, telenovela, film seri, klip lagu, dialog seputar seks & pergaulan, koran tabloid, komik, vcd & situs porno, bahkan gambar tempel porno yang dimasukkan dalam kemasan jajanan anak!

Semuanya bisa didapatkan dengan sangat mudah dan murah! Sementara mereka yang menonton & membaca informasi tersebut tidak semuanya memiliki iman yang teguh dan pengetahuan yang memadai sehinga mempunyai ketahanan serta control diri yang baik. Jadi bisa saja orang dewasa tersebut atau anak yang lebih besar di sekitar anak kita terpengaruh oleh tontonan atau bacaan porno.

2. Anak nak kita kurang berkali dengan pengetahuan tentang kemungkinan kemungkinan yang terjadi terhadap dirinya bila ia bersama orang lain dan keterampilan untuk menjaga diri dan waspada terhadap bujukan atau ancaman orang lain terhadap dirinya.

Apa itu kekerasan Seksual terhadap anak?

Kekerasan seksual adalah kegiatan atau aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa atau oleh anak yang lebih besar, terhadap anak atau balita. Kegiatan tersebut dapat berupa:

  1. Menunjukkan diri atau kemaluannya
  2. Membelai atau meremas remas anak
  3. Melakukan perkosaan


Bagaimana kita harus bersikap dan apa yang mesti kita lakukan?

1. Meningkatkan kewaspadaan

Dengan semua keyataan yang ada sekarang ini, kita sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dalam pengasuhan anak dan balita kita. Kita mewaspadai dengan siapa anak kita berada, karena di negara mana saja kekerasan dan perkosaan terhadap anak umumnya dilakukan oleh orang dekat dan dikenal anak dengan cara: membujuk atau mengancam.

Jadi kewaspadaan itu diperlukan karena kita tidak dapt mengontrol apa yang telah mereka lakukan sebelum bersama dengan anak kita. Bisa saja mereka menyaksikan atau membaca hal-hal yang porno yang menggugah nafsunya dan menggunakan kekuatan fisik serta kekerasan untuk menyalurkannya.

Anak atau balita kita yang laki-laki atau perempuan memerlukan kewaspadaan yang sama. Oleh sebab itu kalu terpaksa meninggalkan anak dalam pengasuhan orang lain, lakukan pengecekan secara berkala. Pastikan semua aman.

2. Langkahi fikiran atau anggapan: seks itu tabu

Tidak dapat dielakkan bahwa kita dibesarkan dalam budaya bahwa seks itu adalah suatu yang tabu, saru sehingga tidak pantas untuk membicarakan dengan anak. Kalaupun kita ingin membicarakannya, kita tidak tahu bagaimana memulainya, kapan, apa yang akan dibicarakan dan sejauh mana menyampaikannya.

Kendala seperti ini harus diatasi. Kita bukan saja harus mampu membicarakan hal ini dengan anak tetapi juga membuat batasan dan penjelasaan kepada orang-orang yang terlibat dalam pengasuhan anak anak kita.

Untuk mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengkomunikasikan masalah seks ini selain membaca buku buku yang banyak tersedia di toko buku, juga dapat mengikuti workshop dan pelatihan mengenai bicara seks dengan anak yang diselengarakan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati.

3. Menggalang kerjasama didalam dan diluar rumah

· Kerjasama dengan pasangan kita, untuk sepenuhnya bertanggung jawab mengenai pendidikan seksualitas bagi anak anak kita

· Kerjasama dengan orang yang terlibat dengan pengasuh anak: orang tua, anggota keluarga bahkan sopir kita dan

· Kerjasama dengan pihak sekolah dan tetangga. Untuk berhati-hati dan saling memperhatikan dan membantu anak masing masing

Bagaimana mempersiapkan anak kita?

  1. Tingkatkan komunikasi dengan anak

Dengan komunikasi yang baik kita dapat membantu anak untuk:

· Memiliki kesadaran dan ketajaman perasaan terhadap apa yang mungkin terjadi terhadap dirinya.

Kita mengajarkan mereka untuk lebih waspada. Caranya bisa dengan menceritakan peristiwa yang sering terjadi sekarang ini. Tapi gunakanlah kata kata yang sesuai dengan usia dan kemampuan berfikir anak, sehingga tidak membuatnya tegang atau stress. Dalam dialog, usahakan untuk mengontrol benar ekspresi agar wajah tetap rileks dan nada suara yang lemah lembut.

· Meningkatkan harga & kepercayaan dirinya.

Anak diajarkan bahwa diri & tubuhnya adalah suatu yang sangat berharga bagi dia maupun bagi kita dan seluruh keluarga. Untuk itu dia harus menjaga dan memeliharanya dengan baik.

Terhadap anak kita jelaskan sebagai berikut:

“Tidak semua orang boleh menyentuh badan ade yah, terutama dari bagian bahu atas sampai lutut..bagian ini hanya boleh disentuh oleh ibu, ayah, ..dan bibi..

Hal ini tidak susah bagi anak, karena mereka biasanya sangat sensitive dengan miliknya: “Ini punyaku”’”Ini bonekaku, sepedaku, setipku!” Jadi mereka mudah bisa diajarkan untuk merasa berani mengatakan “Ini badanku!, Ini milikku!” Katakan kepada anak:

“Jangan lupa ya sayang, ini badan ade yang paling berharga tidak sembarang orang boleh pegang dan elus-elus badan ade ya, ngertikan?”

2. Mengajarkan anak jenis-jenis sentuhan & cara bereaksi terhadapnya.

Menjelaskan sentuhan ini memang tidak mudah. Tapi karena situasi sudah begini, mau tidak mau kita harus berupaya untuk melakukannya. Katakan pada anak bahwa orang menyentuh kita itu ada 3 cara:

a. Sentuhan yang pantas

Yaitu sentuhan yang dilakukan seseorang karena kasih sayang misalnya mengusap, membelai kepala, membedaki badan.

b. Sentuhan yang membingungkan

Sentuhan yang dilakukan antara menunjukkkan kasih sayang dan nafsu. Misalnya mula-mula mengelus kepala, memeluk lalu tangannya meraba bagian tubuh dari bawah bahu sampai dengan atas dengkul, yang telah kita ajarkan pada anak merupakan bagian yang boleh di sentuh orang lain

c. Sentuhan jelek

Yaitu kalau seseorang meraba-raba paha, dada atau bagian yang dekat dengan kemaluan.

3. Ajarkan anak untuk mempercayai perasaannya

Anak-anak dibekali Allah dengan perasaan yang tajam sehingga dapat mengenali perasaan dan perlakuan orang lain terhadapnya. Anda tentu pernah mengalami perubahan reaksi yang ditunjukkan anak yang anda suka dan anak yang tidak anda sukai. Mereka dapat merasakan perasakan perasaan anda bukan? Atas dasar itu, sebenarnya anak bisa kita ajarkan atau dilatih untuk memperhatikan dan mempercayai berbagai macam perasaan yang dialaminya bila ia berhadapan dengan orang lain apakah itu: menyenangkan, membingungkan atau menakutkan!

Dengan perasaan tersebut dihubungkan dengan sentuhan yang dilakukan orang tersebut terhadap anak. Kita bisa berulang mengingatkan anak:

Contoh:

“Kalau ada orang yang mengelus-ngelus ade, ade rasakan ya, ini orang sentuhannya benar atau tidak, sentuhannya baik atau membingungkan ade. Allah memberikan ketajaman perasaan anak-anak untk mengetahui perasaan orang lain. Jadi kalau ade bingung takut terhadap sentuhan orang, perasaan ade itu benar. Ade harus segera bertindak ya!”

4. Ajarkan anak untuk mengatakan TIDAK, ENGGAK MAU atau JANGAN BEGITU pada anakyang lebih besar atau orang dewasa yang berbuat tidak pantas padanya.

Selama ini kita mengajak anak kita untuk patuh pada orang dewasa lain, dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang yang lebih besar dari mereka. Sekarang kita harus pula menjelaskan kepada anak bahwa untuk keadaan tertentu (tergantung perbuatan orang itu dan pertimbangan perasaannya) anak boleh mengatakan: JANGAN BEGITU, TIDAK, ENGGAK MAU pada orang dewasa atau anak yang lebih besar dari padanya, khususnya bila ia merasa perlu melindungi dan menjaga dirinya.

Bahkan kalau dia merasa terancam, kita memperbolehkan untuk: tegas judes, bahkan bebohong!

Misalnya kita katakan:

“Kalau ade terdesak dan ade sudah bilang “jangan pegang begitu” tapi orang itu masih saja pegang-pegang dan ngelus ade, ade bilang sama orang lain yang ada disekitar situ. Ibu dan ayah bolehkan ade bohong dengan bilang: “Aduh maaf ya om atau mas aku mau pipis dulu, dan ..ade lari ya nak!”

Anda bisa minta anak mencoba mengatakannya mengulang sampai mereka bias. Usahakan anak terampil mengucapkan kata-kata untuk pembelaan dan perlindungan dirinya.

5. Yakinkan anak untuk berbagi rahasia dengan dia

Karena kekerasan seksual dan perkosaan selalu dilakukan dengan bujukan dan ancaman, maka hal ini harus dijelaskan juga kepada anak. Kita juga menyakinkan bahwa kita sebagai orang tua adalah tempat dengan siapa anak bias & harus untuk berbagi rahasia.

“Dek, Biasanya orang yang mau nakalin atau jahatin anak-anak sebesar ade itu suka ngancem atau menjanjikan hadiah dan minta anak-anak untk menjaga rahasianya. Nah dek , itu tidak benar. Kalau ada orang yang suruh ade begitu jangan percaya ya nak… Ade sama mama sangat dekat…dulukan ade ada di dalam perut mama, makan apa yang mama makan, jadi kalau adae punya perasaan yang membingungkan dan menakutkan, mamalah orang yang paling dekat untk ade certain dan berbagi ya nak.”

Sejak itulah berbagi “rahasia kecil” yang bisa anda ciptakan dengan anak, agar anak terbiasa. Misalnya diam diam bagi coklat dan tidak ikut dibagi dengan adiknya.

“Ssst ini rahasia diantara kita ya!”

6. Kenalkan pada anak beda: orang asing, kenalan, teman, sahabat & kerabat.

Sejak kecil anak perlu dibiasakan untuk mampu mengenali & melakukan penilaian terhadap orang disekitarnya, apa yang boleh dilakukan dengan mereka.

Orang asing:

Adalah orang yang tidak kita kenal sama sekali. Tidak boleh terlalu ramah, akrab dan langsung percaya. Kita harus selalu waspada. Misalnya orang yang duduk disamping kita di bus atau ditempat tunggu.

Kenalan:

Orang lain yang kita kenal namanya, pekerjaannya, atau alamatnya. Tapi tidak lebih jauh dari itu. Misalnya tukang koran, tukang sayur dll. Kita harus berhati-hati karena tidak kenal secara mendalam.

Teman:

Kita tahu lebih banyak tentang dia bahkan tau sifat sifatnya. Kita boleh bergaul lebih baik dan mempercayainya.

Sahabat:

Lebih dari sekadar teman, kita sangat mempercayai tetapi tetap dalam batas batas tertentu tidak semuanya kita percaya.

Kerabat:

Adalah anggota keluarga dekat, yang kita kenal betul. Tetapi tetap harus waspada juga. Bagi muslim sejak dini kenalkan mana yang mukhrim dan yang bukan mukhrim (seseorang yang kita tidak boleh nikah dengannya) mana yang bukan, jadi anak tau bagaimana bersikap terhadap mereka.

7. Nyatakan pada anak bahwa orangtua dan keluarga selalu melindungi & menjaga mereka.

Anak harus diyakinkan bahwa ortu dan keluarga dekat sangat menyayangi, melindungi dan mendukung anak apabila ia bertindak sesuai dengan apa yang dirasakan untuk melindungi dirinya. Pernyataan seperti ini sangat diperlukan untuk memberikan rasa aman dan kekuatan dalam diri anak.

8. Genapkan ikhtiar dengan doa.

Sejauh mana mata bisa melihat, tangan bias menjangkau, telinga bias mendengar? Selalu ada saat dimana kita lengah atau tidak mampu, bukan? Setelah semua ikhtiar kita lakukan, selanjutnya adalah berdoa dan pasrah: semoga Allah melindungi anak dan keturunan kita dari bencana. Pada Allah jua kita berserah diri atas keselamatan diri dan keturunan kita.

Di ambil dari artikel yang diterbitkan oleh:
Yayasan Kita dan Buah Hati
Pimpinan Ibu Elly Risman, Psi
Jl. Dei Sartika No. 188 Cawang III

Jakarta Timur
Tlp. 021 8087 1763
Fax. 021 924 6539