Thursday, March 23, 2006

Gigiku dulu tak begini....

Tadi malam waktu mengosok gigi ada yang ganjil terasa...apa ya? trus ngaca...wah tambalan gigiku pecah.
Teringat kata dokter gigi langganan bila nanti tambalannya pecah atau bagaimana segera pergi check up ulang.
Langsung pagi aku putuskan uantuk ke dr gigi, Ku pikir-pikir sudah lebih dari enam bulang tidak mengunjungi tempat yang bagi sebagian orang amat menyeramkan itu. Mungkin Allah kasi peringatan lewat pecahnya tambalan gigi ini.
Pernah temanku bela-belain ga datang ke dokter gigi walaupun sakit yang dideritanya akibat sakit gigi sudah tak tertahan. Semua karena image dokter gigi yang menyeramkan mungkin karena perlaratan & tindakannya itu.
Alat bor yang terbuat dari besi dan berbunyi membuat gigi mgilu mengeluarkan bunyi "nging....nging...nging " saat beradu dengan gigi yang sakit.
Ada lagi dengan alat terbuat dari besi berbentuk batang yang ujungnya meruncing dan membengkok. Kalau benda itu tengah bergerilya di gigi yang sedang sakit bisa dirasakan sensasinya yang dasyad....bagai tersambar gelombang voltase tinggi tiba-tiba badan kaku ketika alat tersebut menyentuh syaraf gigi yang sedang sakit, masya Allah deh sakitnya (seperti lirik lagu lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi ...he he he terbalik yah).
Genetik gigiku yang mengikuti gigi ibu memang membuatku harus extra hati-hati. Dengan stuktur yang tidak kokoh alias rapuh membuat gigiku mudah berlubang atau patah. Di tambah lagi dengan pola makan yang menyukai makanan manis. Kesalahan fatal lainnya sewaktu kecil aku tidak dibiasakan untuk menyikat gigi sebelum tidur, membuat makhluk-makhluk mikro organisme kegirangan karena diberi fasilitas VIP buat menghancurkan gigi.
Al hasil dari pola hidup tak sehat itu sudah ada korban gigi yg harus di cabut & di tambal demi menjaga kelancaran proses sistem pencernaanku. Sedih & menyesal banget rasanya tapi apa gunanya bila hal tersebut telah terjadi. Dokter gigiku pernah berkata jangan menunggu gigimu berlubang sampai besar segera kunjungi dokter gigi , be
rikan waktu khusus bagi benda ajaib yang indah bak mutiara ini.
Apabila terdapat keganjilan segera ke dokter gigi yang expert tetap akan mempertahankan gigi kita walaupun tinggal bagian akarnya saja dia akan tetap mrngusahakan agar gigi tersebut tetap bisa di pergunakan. Dengan kata lain jangan mau bila dokter gigi menyarankan gigi kita dicabut tanpa alasan yang penting sekali.

Pelajaran yang dapat dipetik dari hal tersebut:

  • Sempatkan diri untuk memeriksakan gigi selama 6 bulan sekali, apabila bermasalah tidak ada kata untuk menunda-nunda pergi ke dokter gigi.
  • Perhatikan pola makan diri (biasakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berlebihan dari rasa & suhunya ( terlalu manis,asam, terlalu dingin atau panas)
  • Perhatikan cara diri membersihkan gigi, seperti menyikat gigi dengan teknik yang benar & efisien atau memakai alat bantu seperti benang gigi lebih baik dari pada memakai tusuk gigi.

Pagi tadi ternyata bukan hanya pecah tambalan gigiku juga sudah ada bibit lubang kecil pada gigi yang lain yang perlu segera di tambal. Dzolim sekali diriku ini tidak merawat pemberian Allah yang Subhanallah besar manfaatnya.
Pagi tadi terdengar bunyi "ngeng...ngeng...ngeng". Alat bor itu beraksi di gigiku, dirapikan bekas pecahannya ditambal lagi kemudian di ukir mengikuti struktur lekuk gigi atasku. Jangan pakai untuk makan dulu giginya sampai dengan 24 jam pesan dokter cantik yang menangani gigiku.
Ups harus ingat-ingat nih..........

2 comments:

Anonymous said...

Jangan lupa juga, tiap habis makan usahakan sikat giginya ;)

Anonymous said...

Klo ane males ke dokter gigi karena....muahalll :D
Gmn skrg giginya? Dah sembuh kah?